Tribratanews Polresta Kediri – Puluhan model tampil mengenakan kreasi tenun ikat khas Kota Kediri dari desainer-desainer cilik SMKN 3 Kediri dan beberapa desainer lain asal Kota Kediri. Mereka berlenggak lenggok di Taman Sekartaji Kota Kediri dalam acara Dhoho Street Fashion 3, Kamis (14/12).
Sebuah event memperkenalkan Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri kepada masyarakat luas dalam bentuk fashion show.
Mengusung tema Dhoho Street Fashion 3rd “Mengikat Kediri. Yang muda yang menenun,” Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Sylviana Abu Bakar berharap kain tenun khas Kota Kediri bisa dikenal dan digunakan masyarakat luas untuk pakaian sehari-hari.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Walikota Kediri H. Abdullah Abu Bakar, S.E , Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah S. Sos I.M, Pd.I, istri Bupati Trenggalek Arumi Bachsin , Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi, S.I.K, M.H, Kajari Kota Kediri Dra. Martini, S.H , Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Perwakilan Bank Se-Kota Kediri, jajaran SKPD Kota Kediri serta organisasi wanita se-Kota Kediri. penggiat tenun ikat , Siti Rukayah dan masyarakat Kota Kediri.
Dalam acara tersebut, Bunda Fey panggilan akrab Ferry Sylviana Abu Bakar yang juga Ketua Dekranasda Kota Kediri menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan Dhoho Street Fashion 3. Semoga acara tersebut bisa dinikmati masyarakat dan tahun depan, di Dhoho Street Fashion 4 akan menjadi lebih meriah lagi.
Siti Rukayah satu penggiat tenun ikat di Kota Kediri menyampaikan sejarah singkat tenun ikat Bandar Kidul kepada masyarakat. Yang awalnya tenun hanya berupa sarung goyor dengan motif lurik saja, mulai tahun 70-an motifnya semakin beragam dengan adanya mesin menenun.
Namun, hadirnya mesin tenun ini membuat khawatir penenun konvensional. “Kita coba cari ide dan mulai berkreasi membuat tenun yang tidak bisa dibuat dengan mesin dan Tenun Ikat Bandar Kidul inilah hasilnya. Semakin berkembangnya jaman, motif kita juga semakin dikreasikan agar produk kita bisa dinikmati masyarakat dengan nyaman,” ujarnya.
Tidak lupa, apresiasi juga disampaikan Siti Rukayah kepada Pemerintah Kota Kediri. “Pemkot selalu memfasilitasi kita di berbagai pameran dimana saja sampai tenun ikat Bandar Kidul saat ini dikenal hingga luar negeri,” ujarnya.
Bahkan pada bulan Februari 2018, Tenun Ikat Bandar Kidul akan dibawa pameran di Amerika. Selain Amerika, saat ini negeri sakura Jepang juga tengah melirik kreatifitas dari tenun ikat khas dari Kota Kediri ini.
“Kita ditawari untuk ke Jepang dan mencoba membuat desain pakaian kimono menggunakan kain Tenun Ikat Bandar Kidul,” ujar Siti Rukayah. (res|aro)